
Sumber: antaranews.com
Sekilas Jatim – Liga Sepak Bola Profesional China, yang dikenal sebagai Chinese Professional Football League (CFL), resmi didirikan pada Kamis, 23 Januari 2025. Federasi independen ini dibentuk dengan tujuan menjadi operator bagi semua level liga sepak bola profesional di negara tersebut. Kehadiran CFL menandai era baru dalam pengelolaan sepak bola profesional di China, dengan harapan mendorong perkembangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pada sidang umum perdananya yang diadakan di Beijing, CFL berhasil menarik perwakilan dari 52 klub sepak bola profesional untuk memilih dewan pengurusnya. Dewan tersebut terdiri dari 17 anggota yang dipilih dari berbagai latar belakang. Sembilan di antaranya adalah pengurus klub, sementara sisanya berasal dari sektor pemerintah, media, hukum, dan bidang lainnya yang memiliki keterkaitan dengan dunia sepak bola.
Li Kemin, mantan kepala Administrasi Olahraga Tianjin, terpilih sebagai direktur pertama CFL. Dalam pidato pelantikannya, ia menyampaikan bahwa CFL memiliki komitmen untuk menyatukan seluruh klub sepak bola profesional di China demi menciptakan perkembangan yang lebih sehat dan sistematis. Ia menekankan bahwa liga ini akan menjadi katalis untuk memperkuat posisi sepak bola nasional di tingkat global.
Selain itu, Yang Xu, yang menjabat sebagai wakil presiden Asosiasi Sepak Bola China (Chinese Football Association/CFA), bersama dengan tiga tokoh lainnya, diangkat sebagai deputi direktur CFL. Ketiga tokoh tersebut adalah Gu Jiqing, Ketua Dewan Shanghai Shenhua; Liu Yu, Manajer Umum Qingdao Red Lions; serta Zhao Xi, direktur klub sepak bola Beijing Institute of Technology. Sementara itu, Shen Rui, pejabat senior CFA, ditunjuk sebagai sekretaris jenderal CFL.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada acara tersebut, CFA menyebutkan bahwa CFL akan bertanggung jawab atas pengoperasian tiga liga profesional di China. Liga-liga tersebut meliputi Liga Super China (Chinese Super League/CSL), Liga Satu China, dan Liga Dua China. CFL akan berfungsi sebagai asosiasi anggota dari CFA, dengan wewenang penuh untuk mengelola organisasi liga secara independen. Namun, regulasi dan pengawasan utama masih akan menjadi tanggung jawab CFA.
Langkah pembentukan CFL ini dinilai sebagai upaya serius untuk meningkatkan tata kelola sepak bola di negara tersebut. Sebagai federasi independen, CFL diharapkan mampu memberikan ruang yang lebih besar bagi pengembangan klub-klub sepak bola profesional. Sistem ini juga membuka peluang untuk menciptakan liga yang lebih kompetitif dan menarik, yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh ekosistem sepak bola di China.
Pembentukan CFL juga dinilai sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk mengatasi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi liga-liga profesional di China, termasuk masalah transparansi dan profesionalisme. Dengan adanya CFL, diharapkan akan tercipta lingkungan sepak bola yang lebih sehat, yang mampu mendukung pertumbuhan atlet, klub, serta industri olahraga secara keseluruhan.
Kehadiran CFL tak hanya penting bagi perkembangan sepak bola nasional, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan posisi China di dunia sepak bola internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik klub, pemerintah, maupun masyarakat, CFL memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan dalam lanskap olahraga di negara tersebut.
Melalui langkah awal ini, Liga Sepak Bola Profesional China tidak hanya berfungsi sebagai operator liga, tetapi juga sebagai motor penggerak bagi kemajuan sepak bola yang lebih profesional dan kompetitif. Semangat untuk memperkuat olahraga ini akan terus menjadi prioritas, dengan harapan menghasilkan prestasi yang membanggakan di masa depan.