19 April 2025
Diplomasi Indonesia di BRICS: Meningkatkan Kolaborasi Global dan Kesejahteraan Nasional

Sumber: antaranews.com

Sekilas Jatim – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam blok ekonomi BRICS tidak hanya bertujuan untuk menggalang manfaat ekonomi, tetapi juga sebagai upaya untuk menjembatani perbedaan kepentingan antara negara maju dan berkembang di berbagai forum multilateral. Menurutnya, kolaborasi dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, membuka peluang untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara tetangga, sahabat di kawasan, dan komunitas global.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono saat berpartisipasi dalam diskusi panel bertajuk “Navigating Asia’s Hotspot” yang diadakan dalam rangka Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025 di Davos-Klosters, Swiss, pada Kamis (23/1). Dalam diskusi ini, Menlu RI menegaskan bahwa Indonesia akan selalu mengutamakan pendekatan yang konstruktif dalam setiap kolaborasi internasional, termasuk melalui keikutsertaan negara tersebut dalam BRICS.

Sugiono menambahkan bahwa diplomasi Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, akan selalu diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia serta kesejahteraan rakyat. Sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global, yang menjadi prasyarat utama untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial. Ia menegaskan bahwa Indonesia membuka diri untuk bekerja sama dalam kerangka multilateral, dengan tujuan mendukung prioritas nasional dan melayani kepentingan rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, yang turut menjadi pembicara dalam diskusi panel, memberikan apresiasi terhadap peran aktif Indonesia dalam diplomasi internasional, terutama dalam membantu aksesi Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, serta mendukung negara-negara sahabat untuk memperkuat posisi mereka di arena internasional.

Selain itu, diskusi panel ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting lainnya, seperti Ketua DPR Filipina, Martin Romualdez, Ketua Council on Foreign Relations (CFR) Michael Froman, dan CEO Zurich Insurance Group untuk kawasan Asia Pasifik. Diskusi ini membahas berbagai upaya untuk menavigasi konflik yang terjadi di Asia Pasifik, serta bagaimana negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Selain berpartisipasi dalam diskusi panel, Menlu RI juga ikut serta dalam pertemuan diplomasi mengenai isu Myanmar yang digelar pada Rabu (22/1) waktu setempat. Isu Myanmar menjadi salah satu topik yang penting dibahas dalam forum ini, mengingat situasi politik yang berkembang di negara tersebut turut mempengaruhi stabilitas kawasan.

Di sela-sela agenda WEF 2025, Menlu RI juga memanfaatkan kesempatan untuk melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pejabat tinggi dari negara lain. Pertemuan tersebut meliputi diskusi dengan Wakil Presiden Yaman, Aidarous Al-Zoubaidi, Menlu Finlandia, Elina Valtonen, dan Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Indonesia berfokus pada pembahasan kerja sama bilateral serta isu-isu global yang menjadi perhatian bersama.

Secara keseluruhan, keikutsertaan Indonesia dalam Forum Ekonomi Dunia 2025 dan BRICS mencerminkan komitmen negara ini untuk terus memainkan peran aktif dalam diplomasi internasional, menjaga hubungan baik dengan negara-negara sahabat, serta mendukung tercapainya kesejahteraan nasional melalui kerja sama yang lebih erat di tingkat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *