Sekilas Jatim – Legenda tinju dunia, George Foreman, meninggal dunia pada Jumat (21/3) waktu Texas, Amerika Serikat. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh keluarganya melalui akun Instagram terverifikasi @biggeorgeforeman. Dalam pernyataan yang diunggah, keluarga menyampaikan bahwa Foreman meninggal dunia dengan damai, dikelilingi oleh orang-orang terkasih.
Keluarga Foreman mengenang sosoknya sebagai seorang pendeta yang taat, suami yang penuh kasih, ayah yang penyayang, serta kakek yang membanggakan. Sepanjang hidupnya, ia dikenal memiliki keyakinan yang teguh, rendah hati, dan memiliki tujuan yang kuat. Selain itu, ia juga dihormati sebagai seorang humanis, atlet Olimpiade, dan juara dunia tinju kelas berat sebanyak dua kali. Dedikasinya terhadap nilai-nilai disiplin dan integritas menjadikannya sosok yang disegani dalam dunia olahraga maupun kehidupan pribadinya. Dalam pernyataan tersebut, keluarga juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh banyak pihak, serta meminta privasi selama masa berduka ini.
George Foreman lahir di Texas dan mencatatkan namanya dalam sejarah tinju dengan meraih gelar juara dunia kelas berat. Kejayaan kariernya terjadi pada era 1970-an, ketika ia bertarung melawan petinju legendaris seperti Muhammad Ali dan Joe Frazier. Namun, kontribusinya tidak hanya terbatas pada dunia tinju. Pada 1990-an, namanya kembali bersinar melalui produk pemanggang “Foreman Grill” yang sukses besar di pasaran. Produk tersebut diperkenalkan melalui serangkaian iklan infomersial yang menampilkan dirinya, menjadikannya salah satu ikon budaya pop pada masanya.
Pada 1977, Foreman sempat memutuskan untuk pensiun dari dunia tinju setelah mengaku mendapatkan panggilan spiritual. Setahun setelahnya, ia ditahbiskan sebagai pendeta dan mulai berkhotbah di Houston, kampung halamannya. Meskipun telah meninggalkan dunia tinju, pada 1987 ia kembali ke ring dan mengejutkan banyak pihak. Di usia yang tidak lagi muda, ia berhasil merebut kembali gelar Juara Dunia Kelas Berat pada 1994, menjadikannya juara tertua dalam sejarah tinju saat itu, di usia 45 tahun. Setelah kemenangan tersebut, ia akhirnya memutuskan pensiun secara permanen pada 1997.
Selama beberapa tahun terakhir, Foreman aktif dalam berbagai proyek dokumenter yang mengisahkan perjalanan hidup dan kariernya. Namanya juga kembali menjadi sorotan dalam film biografi “Big George Foreman” (2023) yang disutradarai oleh George Tillman Jr. Film tersebut menampilkan aktor Khris Davis sebagai Foreman dan mengisahkan bagaimana ia kembali ke dunia tinju pada dekade 1980-an dan 1990-an.
George Foreman akan selalu dikenang sebagai sosok yang tidak hanya berprestasi dalam dunia tinju, tetapi juga sebagai seorang pengusaha sukses dan pribadi yang menginspirasi. Perjalanan hidupnya, baik di dalam maupun di luar ring, menjadi bukti bahwa ketekunan dan keyakinan mampu membawa seseorang mencapai kesuksesan di berbagai bidang. Warisan yang ia tinggalkan akan terus dikenang oleh dunia.