20 April 2025
DLH DKI Jakarta Maksimalkan Pengolahan Sampah

Sekilas Jatim – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta tengah berupaya maksimal dalam mengoptimalkan pengoperasian Jakarta Recycle Center (JRC) yang terletak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Fasilitas ini menjadi salah satu pusat pengolahan sampah mudah terurai yang bertujuan untuk mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan bahwa di JRC, sampah mudah terurai diproses menjadi kompos dan produk lainnya dengan menggunakan teknologi biokonversi yang modern.

Asep menekankan pentingnya pemilahan sampah, khususnya yang mudah terurai, material daur ulang, serta residu yang dihasilkan oleh sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) di Jakarta. Ia menggarisbawahi bahwa pengelolaan sampah dari sektor tersebut memiliki dampak besar terhadap efektivitas pengelolaan sampah di ibu kota. Menurutnya, salah satu jenis sampah yang perlu perhatian lebih adalah food waste, yakni makanan yang masih layak konsumsi namun tidak dikonsumsi karena berbagai alasan seperti kelebihan stok atau karena alasan estetika.

Asep menjelaskan bahwa makanan yang masih layak makan sebaiknya disalurkan kepada yayasan sosial atau panti asuhan. Hal ini dianggap sebagai langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, untuk food waste yang tidak dapat dimanfaatkan, proses pengolahan lebih lanjut dilakukan dengan mengubahnya menjadi kompos atau melalui biokonversi dengan menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF). Proses tersebut diharapkan dapat mengurangi beban sampah yang ada.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa evaluasi rutin terhadap praktik pemilahan sampah di sektor horeka sangat diperlukan. Hal ini untuk memastikan bahwa sistem pemilahan berjalan efektif dan dapat mencapai tujuannya dengan baik. Ia berharap upaya-upaya tersebut dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang selama ini menjadi tantangan besar bagi pengelolaan sampah di Jakarta. Dalam rencana jangka panjang, Asep berharap bahwa sektor horeka dapat mengurangi timbulan sampah hingga 10 hingga 15 persen, sehingga sampah yang dibuang ke TPA bisa diminimalkan.

Di sisi lain, komitmen dari sektor horeka terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan juga semakin kuat. Sutrisno Iwantono, yang menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, menegaskan bahwa sektor horeka berkomitmen untuk mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Ia menyatakan bahwa isu lingkungan hidup kini telah menjadi perhatian global, dan oleh karena itu, sektor horeka sangat mendukung prinsip-prinsip pengelolaan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berkelanjutan untuk keberlanjutan operasional hotel dan restoran.

Sutrisno berharap bahwa langkah-langkah konkret dalam pengelolaan sampah mudah terurai ini akan meningkatkan daya saing sektor horeka di Jakarta. Hal ini tentunya dapat menjadikan Jakarta sebagai destinasi pariwisata global yang tidak hanya menawarkan keindahan tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Dengan kerja sama yang semakin erat antara sektor pemerintahan, sektor horeka, dan masyarakat, diharapkan Jakarta dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan lebih efisien, serta mampu berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Melalui upaya ini, Jakarta diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, meningkatkan tingkat daur ulang, dan menjadikan pengelolaan sampah sebagai bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan kota ini. Dengan langkah yang lebih terorganisir dan terencana, masalah sampah yang selama ini menjadi tantangan besar dapat ditanggulangi dengan lebih efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *