30 April 2025
InJourney mengajak siswa SD belajar budaya

Sekilas Jatim – InJourney Destination Management (IDM) baru-baru ini melibatkan 40 siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, dalam program “InJourney Peduli Literasi Budaya.” Kegiatan yang berlangsung di kawasan Keraton Ratu Boko, Sleman, Kamis lalu, bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan sejarah Indonesia secara langsung kepada generasi muda.

Pgs Corporate Secretary Group Head InJourney, Yudhistira Setiawan, menyampaikan bahwa kekayaan sejarah dan budaya Indonesia perlu diperkenalkan kepada anak-anak dengan cara yang relevan dan menarik. Program ini dirancang untuk membantu siswa memahami warisan budaya secara mendalam melalui pengalaman langsung di situs cagar budaya. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang diemban oleh IDM untuk memperluas wawasan pelajar sekaligus membangun rasa bangga terhadap budaya Indonesia.

Salah satu fokus kegiatan ini adalah mengenalkan sejarah Keraton Ratu Boko, sebuah situs budaya yang memiliki nilai historis tinggi. Melalui program tersebut, para siswa diajak untuk mengelilingi kawasan Keraton sambil belajar mengenai sejarah dan fungsi bangunan tersebut di masa lalu.

Selain tur sejarah, kegiatan ini juga melibatkan siswa dalam aktivitas seni dan budaya. Para siswa diperkenalkan pada alat musik tradisional bernama gejog lesung. Destantiana Nurina, Pgs Corporate Secretary Group Head IDM, menjelaskan bahwa gejog lesung adalah alat musik tradisional yang memiliki nilai budaya tinggi. Alat ini biasanya dimainkan bersama oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur usai panen.

Menurut Destantiana, pengenalan budaya melalui aktivitas langsung seperti ini dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata dan bermakna bagi siswa. Dengan mempraktikkan tradisi, mereka tidak hanya belajar tentang budaya lokal, tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional, kreativitas, serta keterampilan bekerja sama.

Aktivitas lain yang diselenggarakan termasuk kegiatan mewarnai, yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas siswa sekaligus memperkenalkan mereka pada berbagai simbol budaya lokal. Program ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan generasi muda sekaligus memotivasi mereka untuk terus belajar tentang warisan budaya bangsa.

Program ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-3 PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Yudhistira menjelaskan bahwa keterlibatan karyawan dalam kegiatan sosial seperti ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan budaya yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, hal ini juga memotivasi karyawan untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.

InJourney menargetkan peningkatan kemampuan literasi budaya di kalangan generasi muda, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar situs cagar budaya seperti Keraton Ratu Boko. Yudhistira menambahkan, langkah ini sejalan dengan program Astacita yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan.

Dengan program seperti “InJourney Peduli Literasi Budaya,” diharapkan para siswa tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah yang lebih baik, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal. IDM percaya bahwa generasi muda yang memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap budayanya sendiri akan menjadi pilar penting dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Sebagai penutup, Destantiana menyebut bahwa pengalaman langsung seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda. Ia berharap program tersebut mampu memberikan dampak positif yang tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh masyarakat di sekitar situs budaya. Melalui upaya berkelanjutan, InJourney berharap dapat terus mendukung pelestarian budaya sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *