
Sumber: antaranews.com
Sekilas Jatim – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan rencana pelaporan mengenai penyaluran bantuan sosial (bansos) serta persiapan sekolah rakyat kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rapat terbatas yang diselenggarakan di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada hari Jumat.
Ia menjelaskan bahwa ada dua poin utama yang akan disampaikan kepada Presiden, yakni mengenai sekolah rakyat dan distribusi bansos. Kedua hal tersebut menjadi perhatian utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menuturkan bahwa penyaluran bansos dilakukan melalui rekening masing-masing penerima manfaat. Sejauh ini, lebih dari 20 juta penerima telah menerima bantuan yang dikirimkan langsung ke rekening mereka. Sistem ini diterapkan agar distribusi bantuan menjadi lebih transparan dan tepat sasaran.
Sementara itu, terkait sekolah rakyat, Mensos menyampaikan bahwa lebih dari 200 titik telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Lokasi-lokasi ini mencakup aset yang dimiliki oleh Kementerian Sosial serta usulan yang diajukan oleh pemerintah daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa terdapat lebih dari 160 usulan dari berbagai daerah, di mana 115 di antaranya berupa lahan seluas lebih dari lima hektare, sementara sisanya merupakan aset yang masih memerlukan revitalisasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 bangunan telah siap digunakan dalam tahap pertama penyelenggaraan sekolah rakyat.
Jika mendapat persetujuan dari Presiden, maka 38 usulan tambahan dari daerah akan segera dikaji melalui proses penilaian dan survei untuk memastikan kelayakannya. Apabila memenuhi persyaratan, jumlah sekolah rakyat yang siap beroperasi pada tahun ini diperkirakan akan melebihi 70 unit.
Mensos juga menegaskan bahwa pembangunan sekolah rakyat tidak akan difokuskan pada daerah tertentu saja. Pemerintah ingin memastikan bahwa akses terhadap pendidikan dapat merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa Presiden mengharapkan agar ke depannya setiap kabupaten dan kota memiliki setidaknya satu sekolah rakyat. Harapan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan setiap daerah dapat memiliki sekolah rakyat yang mampu memberikan pendidikan inklusif dan merata bagi seluruh masyarakat. Tak hanya itu, dengan keterlibatan pemerintah daerah dalam mengusulkan lokasi sekolah rakyat, program ini diharapkan dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
Keputusan akhir mengenai program ini akan ditentukan setelah Presiden Prabowo mempertimbangkan laporan yang disampaikan oleh Kementerian Sosial. Jika mendapat persetujuan, maka program sekolah rakyat akan segera dilaksanakan dalam skala yang lebih luas demi meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia.