Sumber: antaranews.com
Sekilas Jatim – Angin puting beliung yang melanda wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu dini hari telah menyebabkan kerusakan pada puluhan rumah dan kendaraan. Kejadian ini dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang menyebut bahwa sejumlah rumah tinggal serta kontrakan terdampak akibat terjangan angin kencang tersebut.
Menurut laporan BPBD, fenomena alam ini terjadi sekitar pukul 03.20 WIB di Jalan Bendungan Melayu. Dampak yang ditimbulkan cukup signifikan, dengan sekitar 38 rumah mengalami berbagai tingkat kerusakan, mulai dari ringan hingga berat. Tidak hanya bangunan tempat tinggal, sepuluh unit mobil yang berada di sekitar lokasi juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat hempasan angin.
Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ditemukan adanya korban jiwa. Meski demikian, total kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang. Warga yang terdampak tersebar di tiga wilayah RW dan 11 RT, yaitu RW 1 yang mencakup RT 7, RT 9, RT 10, dan RT 11; RW 2 yang meliputi RT 2, RT 4, RT 5, dan RT 9; serta RW 3 yang terdiri dari RT 3, RT 4, dan RT 7.
Saat ini, berbagai pihak telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak. Tim dari BPBD DKI Jakarta bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Puskesmas Koja telah berada di tempat kejadian guna memberikan bantuan yang diperlukan. Langkah-langkah tanggap darurat pun segera diambil untuk memastikan kondisi warga tetap aman serta meminimalisir dampak lebih lanjut dari bencana ini.
Selain membantu pendataan kerusakan, petugas juga memastikan bahwa kebutuhan dasar warga yang terkena dampak tetap terpenuhi. Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan logistik, seperti makanan, air bersih, serta perlengkapan tidur bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
Kondisi cuaca ekstrem seperti ini memang menjadi salah satu ancaman yang kerap terjadi, terutama di wilayah yang memiliki kondisi geografis tertentu. Oleh karena itu, BPBD DKI Jakarta terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja, terutama saat memasuki musim penghujan yang sering kali disertai angin kencang dan cuaca buruk lainnya.
Sejumlah langkah mitigasi juga terus dilakukan guna mengurangi dampak dari kejadian serupa di masa mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada warga mengenai cara menghadapi bencana, termasuk langkah-langkah penyelamatan diri ketika angin puting beliung terjadi. Selain itu, pemangkasan pohon yang berisiko tumbang serta penguatan struktur bangunan rumah menjadi bagian dari langkah pencegahan yang terus didorong oleh pemerintah setempat.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena alam harus terus ditingkatkan. Dengan adanya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana serupa dapat diminimalisir, baik dari segi kerusakan material maupun potensi korban jiwa.
